kemarau
Thursday, August 11, 2011
Rindu Siapa?
sebenarnya, siapa yang aku rindu: kau atau Engkau
kalian sama membuatku mencari
ada di sini, tapi tetap saja aku menganggap Kalian pergi
Agustus 2011
Mantra
jika kata tak sanggup menerjemahkan rasa
mata akan mengungkapkannya
selebihnya, biar mantra mengendalikan semua
Agustus 2011
Malu
aku datang pada-Mu membawa dosa dan malu
aku mau Kau hapus itu
itu pun masih menyisakan malu
sebab aku datang pada-Mu cuma saat aku perlu
Juli 2011
Drama
jika drama itu ada, pastilah kau sutradaranya
aku ini wayang, kau dalang
aku bergerak karena kau ayunkan
Juli 2011
Putus
selesai sudah paragraf tentangku
tinggal menyambung ke paragraf tentangmu
tapi tak ada kata yang bisa
hampa
mati rasa
Juli 2011
Koma
paragraf belum juga sempurna
tapi amarah keburu datang, membunuh bijaksana
mungkin kecewa
padahal, kalimatku baru berhenti di koma
Juli 2011
Gila
aku menyimpan sebuah dunia di kepala
tanpa drama dan sutradara
aku tak tahu menyebutnya apa
tapi kau mengatakannya dengan sederhana: gila
Juli 2011
Lagu
lalu, semua residu mengendap pada lagu
aku menemukanmu di situ
tertimbun lirik dan lantunan merdu
Juli 2011
?
tak ada drama, karena diri bukanlah sutradara
tapi, memang ada rasa yang bikin buta
kau menyebutnya sakit jiwa
ya, apa mau dikata
Juni 2011
Sisa Malam
di ujung malam, hanya tersisa bulan dan bau tanah kuburan
tapi tetap saja wajahmu yang membayang
juga sisa malu yang menyedihkan
Juni 2011
Gerhana
sudah, aku berjalan bersama bulan sisa gerhana
teramat terang, hingga aku takut dia tahu maluku
Juni 2011
Newer Posts
Older Posts
Home
Subscribe to:
Posts (Atom)