Monday, December 05, 2011

Itu Aku

jika rindu datang menggebu,
tak perlu kau hirau ingin tahu,

itu aku.

Labuan, Desember 2011

Thursday, September 29, 2011

Hujan

hujan mengendapkan rindu
aku biarkan begitu
agar ampasnya menetes
mengalir mendekatimu
biar punah kemarau di hatimu

September 2011
Tidak di Hati

rinduku tak sampai padamu
dihisap angin kemarau, yang haus basah rindu
jadilah hujan di tanahku
basah
sejuk
tapi tidak di hatimu


September 2011
Sekedar

cintamu cantik sederhana
sekedar menghela nafas
memejam mata
maka kau pun ada


Agustus 2011
Cerita

dia mengambil secarik kertas, pena di genggaman

DIA PEREMPUAN HEBAT. TAK LAYAK AKU.

kemudian dia pergi
kali ini sebuah belati di tangan

Mampang, Agustus 2011

Thursday, August 11, 2011

Rindu Siapa?

sebenarnya, siapa yang aku rindu: kau atau Engkau
kalian sama membuatku mencari
ada di sini, tapi tetap saja aku menganggap Kalian pergi

Agustus 2011
Mantra

jika kata tak sanggup menerjemahkan rasa
mata akan mengungkapkannya
selebihnya, biar mantra mengendalikan semua

Agustus 2011
Malu

aku datang pada-Mu membawa dosa dan malu
aku mau Kau hapus itu
itu pun masih menyisakan malu
sebab aku datang pada-Mu cuma saat aku perlu

Juli 2011
Drama

jika drama itu ada, pastilah kau sutradaranya
aku ini wayang, kau dalang
aku bergerak karena kau ayunkan

Juli 2011
Putus

selesai sudah paragraf tentangku
tinggal menyambung ke paragraf tentangmu
tapi tak ada kata yang bisa

hampa
mati rasa

Juli 2011
Koma

paragraf belum juga sempurna
tapi amarah keburu datang, membunuh bijaksana
mungkin kecewa

padahal, kalimatku baru berhenti di koma

Juli 2011
Gila

aku menyimpan sebuah dunia di kepala
tanpa drama dan sutradara
aku tak tahu menyebutnya apa
tapi kau mengatakannya dengan sederhana: gila

Juli 2011
Lagu

lalu, semua residu mengendap pada lagu
aku menemukanmu di situ
tertimbun lirik dan lantunan merdu

Juli 2011
?

tak ada drama, karena diri bukanlah sutradara
tapi, memang ada rasa yang bikin buta
kau menyebutnya sakit jiwa
ya, apa mau dikata

Juni 2011
Sisa Malam

di ujung malam, hanya tersisa bulan dan bau tanah kuburan
tapi tetap saja wajahmu yang membayang
juga sisa malu yang menyedihkan

Juni 2011
Gerhana

sudah, aku berjalan bersama bulan sisa gerhana
teramat terang, hingga aku takut dia tahu maluku

Juni 2011

Friday, June 03, 2011

Tumor

sungguh,
tak seharusnya kulihat kau tersenyum saat itu
kenangan itu jadi tumor
meradang di ingatan
kerap kambuh saat rindu tumbuh

Juni 2011
Ada

aku ada
aku di sini
aku mendengarmu
tapi kau bisu

seribu puisi,
tak cukupkah membuat kau menarik garis bibirmu?

Juni 2011
Helai Rindu

aku punya setangkup rindu
aku tiup helainya,
biar terbang terbawa angin

jauh
tinggi

agar kelak,
bukan hanya kau yg menangkap rindu itu

Juni 2011
Bergantung

hidup adalah kebergantungan
sebagaimana hidupku,
yang bergantung pada perempuan cantik,
dan dua malaikat kecil,
yang terbaring di sebelahku kini.

Mei 2011
Tengah Malam

aku pandangi wajah cantikmu
tiba-tiba datang rasa takut kehilangan
lalu aku memelukmu
tak mau aku dihasut lamunan malam

Mei 2011
30 Mei

kita pernah dipermainkan waktu
berjanji jadi sekutu, tapi tak berbilang berseteru
satu kau harus tahu:
waktuku tak pernah sia-sia bersamamu.

Mei 2011
Hujan Rindu

hujan tak meluluhkan rindu
hujan malah bikin rindu tentram bersemayam

Mei 2011

Tuesday, May 24, 2011

Tanpa Kata

aku menikmati hubungan tanpa kata ini
minim ekspresi, melulu komposisi
kadang kata membatasi imajinasi
jadi, biar gambar yang mengisi

Mei 2011

Scene

kita berdiri berseberangan
sekejap kereta berhenti menghalangi pandangan
usai kereta lewat, aku tersenyum
ah, kau masih di situ

Mei 2011
Ide Pagi

ada yang membangunkanku sepagi ini
aku mengambil wudlu, tetap saja ide berkelebatan tak berhenti
aku menahannya lewat catatan ini

Mei 2011
Blackberry

dengan Blackberry, jadi sering kontemplasi
hidup makin teralienasi
tak apalah asal jadi berbait puisi

Mei 2011
Pasrah

aku tak berkutik pada keadaan ini
dikepung bayangan yang datang bertubi-tubi
sebuah wajah yang mengendap jadi mimpi
kata tak bisa mengusirnya pergi

Mei 2011
Engkau

kaulah daya imajinasi
penggali kata yang terkubur bersama mumi
menenggelamkanku pada kontemplasi tanpa henti
sebab kata datang tanpa permisi

Mei 2011
Biar

untuk semua yang tak terkatakan,
untuk amarah yang tak terlampiaskan,
biarkan semua tenggelam,
malam akan menggulung ingatan.

Mei 2011
Pagi Ini

ini pagi yang sama dengan pagi kemarin
tapi, hari ini tidak ada dirimu di ujung jalan itu
tidak juga bekasmu

Bogor, Mei 2011
Senyum

senyumlah,
sudah sempurna Tuhan melukis komposisi wajahmu
tinggal satu garis tipis di atas dagu
bagian itu, kamu yang harus menorehnya

Ciomas, Mei 2011

Saturday, May 21, 2011

Kelam

di sudut itu, aku melihatmu tersipu
tertunduk tak bergairah,
sambil menggenggam penuh dendam
sepertinya masa lalu

Ciomas, Mei 2011

Thursday, May 19, 2011

Tenggelam

aku menemukanmu di gelimang luka
tapi tak kau jamah uluran tanganku
pangeran penyelamatku harus sempurna, kau bilang
engkaupun tenggelam

Mampang, Mei 2011
Puisiku

puisiku, aku tidak bisa menulismu
ada rasa malu menjerat kataku

Mampang, Mei 2011