Wednesday, December 31, 2003

Ersa

mungkin kini, doa-doa beterbangan menembus pintu surga
menambal dua lubang peluru, yang membuat kau berpisah dari kami
selanjutnya adalah perang kata-kata
dan peluru masih mengejar nyawa
lalu melupakan angka

ini bukan sisa nyawa terakhir
maka, aku menguburmu dengan dua kata:
hentikan perang!

Velbak, Desember 2003

Monday, December 15, 2003

Kosong
(untuk aku)



Pejambon, Desember 2003

Sunday, December 14, 2003

Tanpa Judul

aku membentur dinding
tapi tak nampak batasnya
aku terkurung di sudut
tapi tak jelas sikunya
aku terhimpit
tak tahu oleh apa

wahai kutukan yang sempurna
puaskah kau?

Velbak, Desember 2003

Wednesday, December 10, 2003

Pengumuman

jika
suatu ketika
suatu apa
suatu siapa
suatu dimana
suatu mengapa
suatu bagaimana
kau,
menemukan diriku
tolong,
kabari aku

Karet, Desember 2003

Thursday, December 04, 2003

Cukup

sebuah kata tanya menjadi penting bagiku
karena aku butuh
darinya, aku tahu jiwaku ada di benakmu
lalu aku menyimpannya sebagai mimpi

tapi aku tak menemukan kata tanya itu padamu
maka, aku meninggalkan jejak langkah ini
bersama rindu puji yang pula aku simpan
saat bulan menjadi teman berjalan

lalu, aku berkata, tidak!
tidak lagi!
dan aku berjalan
jauh, membiarkan angin meniup bekasku
juga sebuah bangku kosong di sebelahmu

aku mencari kata tanya itu
masih

aku pergi

Karet, November 2003

Monday, December 01, 2003

Mudik

iring-iringan ini seperti ular
tapi ada nyala mata di setiap ruasnya
bersembunyi diantara pepohonan
menari, meliuk berpanjang-panjang mempesona

aku menumpang di tengahnya
membawa rindu kampung
berharap tangan ibu
aku ingin menciumnya

hutan Subang, mudik Lebaran 2003